2

Red Couch

have a seat, use every time you need

tulisan kali ini adalah akhir dari perjalanan kami
saya akan coba membahas beberapa hal memalukan selama di jakarta, yang sayang untuk dilewatkan
jadi agar lebih mudah dipahami, saya akan bagi menjadi:
1. Kata Pengantar
2. Daftar isi
3. Pendahuluan
4. Latar Belakang
5. Pembahasan
6. Penutup
7. Catatan Kaki
8. Daftar Pustaka
9. Profil Penulis
10. Aturan Pakai
11. Kontra Indikasi
12. Tanggal Kadaluarsa
13. Aturan Main
14. Aturan Tambahan
15. Bahan-bahan
16. (tidak diteruskan karena tidak lucu) BIARIN!!!

TELEPON PARALEL
pertama kali masuk kamar, kami cukup heran
"wah, kamar ini ada teleponnya, tp tdak ada jam dindingnya!"
lebih seru lagi setelah mengetahui bahwa untuk hubungan antar kamar tidak perlu menggunakan pulsa dan merpati pos
akhirnya kami pun ngobrol melalui telpon gratis ini
itung2 brhemat...
kadang juga mengerjai orang
"selamat malam pak, betul dengan bapak Ahmad? sedang ada tamu menunggu di resepsionis pak, ingin bertemu"
dan semacamnya

AIR PURIFIER
salah satu kamar yang kami tempati seolah-olah sengaja dikultuskan sebagai smoking zone alias wilayah pengasapan
maklum lokasinya strategis, diantara dua samudera dan dua benua
selama teman2 saya merokok, asap mengepul dan memenuhi kamar
seorang teman saya lewat, kemudian singgah bertanya,

teman : kenapa merokok di kamar? kan asapnya mengepul... Gmana kalo mw tidur?
saya : (dengan sok tahu, tempe, toge, bayam, lontong, plus saus kacang sambil menunjuk semacam alat yg mnempel d lubang ventilasi di langit2) tidak apa2, kn ada pengisap asapnya
teman : yang mana? yang itu? itu speaker resepsionis...
saya : ............speechless............... (tidak bisa berpidato)
teman yang sedang ada di sekitar kamar : HUWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH!!!!!!!!!!!!!

TV KABEL
d lobby wisma berdiri satu tv kabel yang menyiarkan berbagai stasiun kabel, mengingat ini adalah tv kabel sehingga wajar saja bisa menyiarkan siaran dari stasiun tv kabel, hal ini dimungkinkan karena adanya teknologi dari stasiun tv kabel, jadi siaran tv kabel pun bisa terbaca, yaiyalah namanya juga tv kabel, kalo punya kemampuan menampilkan siaran dari stasiun kabel karena memang tv kabel adalah....
(SSSUUUUUUUUUUDDAAAAAAHHHHHH!!!!!)

ketika duduk bersama beberapa teman, tamu2 dari UI berkunjung dan perhatian tertuju kepada mereka
seorang teman saya kemudian berusaha mengecilkan suara tv yang telah saya mute sebelumnya,
masalah datang...............................dia tidak tahu cara menggunakan remot tv kabel!
siaran kemudian kabur, semuanya (kenapa tidak dikejar??)
dia bertanya kepada saya, tapi saya mengacuhkannya (karena saya juga tidak tahu)
dia bertanya kepada seorang teman yang lain, tapi teman yang ditanya hanya tertawa (mungkin sudah gila, kenapa tertawa tengah malam)
dia mau bertanya pada Temujin, tapi saat itu ia sedang memegang remot
artinya suasana sudah malam (ndak nyambung)
kemudian ia pun mengadu pada resepsionis
"ADUH, ADUH, ADUH!!!"

WARTEG
ketika makan siang, teman saya memesan makanan
"mbak, saya pake ikan bolu"
kebingungan meraja lela di warung itu, para pelayan segera membuka kamus, dahi mengernyit, keringat bertetesan sahut menyahut, bisikan dan tawa terasa tipis
saya mengoreksi teman saya, "maksudnya ikan bandeng, mbak"
"ooooohhhhhhhhhh..............." rasa lega membahana, raut bingung tampak hilang, senyum mencercah, langit kembali terang, awan gelap tersapu

teman saya yang lain kemudian bertanya, "ada ikan mairo?"

SHOWER (pancuran air)
singkat saja,
sesaat setelah tiba di wisma kami berebut kamar
ada kamar yang memiliki pemandangan cukup indah, tapi telah direbut dan saya harus mengalah sambil menerima kekalahan pahit
saya harus pindah ke kamar paling ujung
tapi senyum tidak lama kembali merekah
karena,

ketika saya di kamar mandi di kamar saya, menutup pintu, memutar kran kemudian menengadah, air dari shower yang lebar membasahi seluruh tubuh saya

ketika teman saya di kamar mandi di kamarnya (yg hampir jadi kamar saya), menutup pintu, memutar kran kemudian menengadah, air dari kran palstik akan hanya membasahi ubun2 kepalanya

hahaha, you may win the battle, but not the war

LIFT (elevator)
di Grand Indonesia (GI) saya dan beberapa teman bermaksud mencari buku di gramedia,
perjalanan dimulai, kami yang laki2, memiliki pendirian kokoh, dan harga diri tinggi, malu bertanya di mall semewah itu
perjalanan penuh ego pun dimulai
AMPUN!!! luasnyaaaa.... ini GI
sempat nyasar, 2 kali berputar d tempat yang sama

eh, ternyata ada peta di setiap lantai
kami pun membacanya
ok, lantai 3...
kami naik eskalator sampai dua lantai, dan melihat tulisan "1st floor"
baru sadar... td ternyata namanya lantai "Lower Ground Floor"
dan lebih bodohnya, ternyata ada lift

BAJAJ
teman saya mengenang bahwa ini pertama kalinya mereka naik bajaj
mereka dari jalan d monas, lalu ingin kembali k wisma
akhirnya memilih bajaj, maklum pengalaman pertama
bajaj pun berhenti, dan mereka akan naik
kemudian salah satu teman saya berbisik
"sy tdk mw duduk d depan, kan cewek...kamu ajalh yg duduk d depan"
huawahahaha, mana ada orang naik d tempat sopir, delmaaannn kaleee.....

kedua,
setelah semua naik dan siap berangkat, suara gaduh datang dari belakang
hantaman besi berulang-ulang terdengar mengganggu
ternyata teman saya berusaha menutup pintu dengan menghantamkannya seperti layaknya pintu mobil
huwahahahaha, padahal pintu bajaj itu dikait biar tertutup

yahhh, sudah deh...
selesai juga
siap mmbahas hal penting dengan cara tidak penting lagi
si yu on neks taim, bai...

pada bagian ini stadi (study) selama d jakarta akan disingkat kedalam satu sesi
cukup bagian yang berkesannya saja
khususnya bagian "ngga jelas"nya

kunjungan pertama adalah kementerian luar negeri (kemlu), sebuah tempat dengan prestis yang tinggi
kami masuk ke halaman kemlu, berjejer d depan pintu masuk siap disambut dengan meriah ...... oleh ........ satpam
yupz, satuan pengaman
saya langsung merasa ciut dan segera mengembalikan coklat yang saya ambil
(heh..??)
materi dimulai, kemudian selesai, pertanyaan pertama bersambut
seorang teman, sebut saja namanya TEMAN memulai bertanya
pertanyaannya lumayan bagus... itu kalau anda orangnya penuh kesabaran dan ketelitian
ia menggunakan bahasa inggris dan sering kesulitan dalam beberapa kata
ditambah kosakata yang buram dan intonasi yang naik turun maju mundur depan belakang miring nanjak kiri depan
kadang putus, kadang nyambung, kadang ngegantung, kadang ditolak (loh, loh, loh)
bikin alis mengkerut, mulut menganga, otak berpikir salah, mata menyipit-melotot, kadang tertawa
bahkan pemateri hanya bisa senyum2, operator tertawa, teman2 lain berbisik menyindir, Temujin melotot sangar

saat istirahat,
Temujin bertanya: kalo bahasa inggris kamu gagap, pake bahasa indonesia
teman nyeletuk: bahasa indonesia juga gagap

datang dengan dua bus membuat kami diperhatikan sepanjang kunjungan kami

menurut polisi:
mampus, massa dari unhas...
PASTI RUSUH !!!

menurut jak mania:
brur, pendukung psm tuhh...

menurut masyarakat lokal:
gmana? masih sering demo?

menurut seorang pemateri yang sering lupa kalo unhas itu di makassar:
selamat datang kawan2 mahasiswa dari MANADO

menurut tukang warteg:
buruh pelabuhan dari mana yah??
(mengingat porsi makan yang banyak)

kunjungan seru lainnya adalah UI, mengingat banyak cewe2 yang terawat d sana
dan ketika akan pulang satu bus meninggalkan kami
yah benar, kami d tinggal dan bus satunya dibiarkan penuh mampet
alasannya karena kami lelet, faktanya Temujin mules (gosipnya sih mw boker)

kami juga mengunjungi kemnegpora yang diketuai oleh andi alfian malarangeng
yang justru lucu adalah ketika seorang kordinator bagian yang ikut berbicara setelah pak andi malarangeng
saat pak andi berbicara, ia hanya terdiam
setelah pak andi pergi, ia berbicara panjang lebar mengenai kesuksesan dan prestasi divisinya
kemudian pak dino pati djalal datang, ia kembali merendah
setiap selesai bicara ia akan "ya pak ya?" sambil menengok ke pak dino
pak dino hanya bisa manggut2 ngga ikhlas
dan hal itu terus terulang selama 10 menit
contoh:
pemerintah kini akan terus fokus dan menaruh perhatian lebih kepada pramuka...YA PAK YA?
hal ini sesuai dengan beberapa program pengembangan pemuda dari kemnegpora... YA PAK YA?
semoga adik2 mahasiswa ikut memberi dukungan atas program2 pengembangan ini... YA PAK YA?
bayangkan 10 menit seperti itu

sudah ah capek
sisanya ntar dh
YA PAK YA?

malam minggu tiba...
BETE'
Temujin melarang siapapun keluar lewat jam 10 malam
akhirnya saya dan beberapa teman sepakat untuk mengadakan pesta di atap
beli minuman, snack, panggil beberapa teman yang lain, minjam kamera, dan pesta yang asyik tapi lemotpun dimulai
(sekali lagi, ngga jelas)
saking ketatnya pengawasan dari Temujin, teman saya menyindir
"ini penginapan ato pesantren? satu minggu disini saya bisa2 pake jilbab"
untungnya keesokan paginya ada berita baik

sebuah kejutan datang menghampiri
(SURPRAISSS!!!!)
wah, senangnya... kok tahu kalo ini bukan hari ulang tahun saya?
(jayus)
pada hari kedua, kami dapat rejeki nomplok

pepatah mengatakan:
rejeki durian jatuh

sebuah bank mengatakan:
rejeki durian runtuh

upin ipin mengatakan:
berkat durian jatuh lah... betul, betul, betul

jupe mengatakan:
rejeki belah duren

saipul jamil mengatakan:
saya memang duren

makan siang kami akan ditanggung oleh para alumni yang sedang berada di jakarta
mengingat jaraknya dekat, bagus untuk kesehatan, bisa sekalian brcengkerama, untuk meluruskan badan dan karena memang tidak ada uang untuk transportasi
kami jalan kaki
tapi kesialan tidak berhenti mengikuti
karena jumlah kami yang banyak, dan jalan jaksa yang tidak terlalu luas, kami pun terpencar dengan jarak berjauhan
tentu saja Temujin tidak tinggal "diam" (secara harfiah)
dia "berteriak" di tengah jalan (secara harfiah)
"menegur" mereka yang jalan paling belakang (secara harfiah)
kami pun "malu" (secara harfiah)
siapa yang "tidak" malu coba??? (secara harfiah)
"hufff...." (mulai tidak penting)

kami akan makan di restoran jepang
AMAJING (amazing)...maklum jakarte...
singkat cerita, kami pun duduk di beberapa meja, dan makan dengan lahap menggunakan sumpit
dan bagi mereka yang tidak tahu cara pake sumpit, adalah kelucuan tersendiri
mereka tidak tau menggunakan sumpit, tapi:
1. tidak mau terlihat belajar karena akan terlihat pemula
2. tidak mau minta tolong karena takut malu
3. tidak tau bahwa bisa meminta sendok

akhirnya acara makan selesai, meja prasmanan tandas, piring bersih, perut kenyang, hati senang, kenalan bertambah, dan saatnya untuk kembali jalan pulang menuju penginapan
sesampainya di penginapan, energi habis, perut lapar lagi
sial...

ahh... tiba dh... d jakarta... sebuah kota yang bikin merem melek
(permen asemmm.. kale!)
bagasi telah terkumpul, sekarang menuju penginapan!!!
tapi... WAD DE FAG!!!
bus 1 ber-AC, bantuan dari sebuah instansi
bus 2 ber-asa, yah berasa panasnya dan lepeknya...
mereka yg masuk bus 1:
mahasiswa kesayangan Temujin, mahasiswi yg lumyan cantik, beberapa penjilat, cowok yg mw dekat dgn mahasiswi yg lmyn cantik, mahasiswa yg tertarik menjadi mahasiswa kesayangan Temujin, dan tentu saja Temujin sendiri
mereka yg masuk bus 2:
mahasiswa kurang ajar, mahasiswa pembangkang, mahasiswa pintar yang tidak butuh kenyamanan karena menganggap bus 2 akan menjadi pengalaman pahit yang mampu mewarnai hidup mereka dan bisa menjadi cerita ketika tua bahwa "saya dulu waktu k jakarta dapat bus yang jelek", mahasiswa yang...maaf...kurang menarik penampilannya, dan tentu saja SAYA

yh sudah lah... laif mas go on... hidup harus jalan diatas...

kami sampai d penginapan yg ternyata cukup asri d tengah berkabutnya jakarta
penginapan kami terletak d jalan jaksa, home of the poor tourist aka. backpacker
kemudian aku teringat, "ini jalan jaksa yang terkenal itu yah?"
kemudian ada yg bertanya, "iyah, yg terletak d antara hakim dan tersangka, kan?"
kemudian kami meracuninya, "JAYUSSSS....!!!!"
hari pertama d isi dengan istirahat d kamar masing2...

karena uang makan hanya untuk 6 hari, sementara kami tiba sehari lebih awal maka makan siang dan malan saat itu...NIHIL
dgn kelaparan, kami pun menjelajah berkeliling jalan jaksa
akhirnya kami menemukn warteg...
harganya murah dan menunya banyak
rasanya pun sangat enak mengingat harganya murah dan menunya banyak
tidak terbendung...semangat kami berkobar...rasa lapar menguasai kami...
semangat 45, semangat mahasiswa, semangat kebinatangan, merasuk menjadi satu
dengan gelap mata, khilaf ke ubun2, dan tanpa ba-bi-bu, ca-ci-cu, da-di-du apalagi mw sampai za-zi-zu,
kami serbu warteg itu

bayangkn saja... 2 pelayan melawan 30 pelanggan, 30 gelas air es, dan 50 porsi makanan...maklum beberapa kali tambah...
itu berarti 60 lobang hidung plus 30 mulut menganga menghembuskan wangi hangat-hangat anyir ke seorang pelayan
belum lagi kalo mw tambah...
"iya mas, ikan goreng ada, mw berapa? sayur jamur masih ada, yg itu harganya 5ribu, pake es atw tidak? tunggu bentar yah mas, nasinya lagi d ambil" diucapkan hampir dalam waktu bersamaan... kurang dari 3detik...
akibatnya suara mbak pelayannya hampir serak... seandainya kalo mbaknya bisa menyanyi, pasti suaranya mirip DEWIQ...
betebetebetebetebetebetebete ahhh...

untungnya malamnya kami terlalu lelah untuk berburu ke tempat lain
istirahat dulu ah... capek...

Sesuai dengan judulnya saya tidak akan membahas masalah sembako apalagi yang berkaitan dengan fundamentalisme islam di Indonesia
ini akan menjadi sebuah pengakuan dosa sekaligus pembenaran gosip bahwa "KAMI" memang orang kampungan atau udik...
UDIKKKHH!!! menjadi suatu fenomena yang masih hangat-hangat tai lalat
setidaknya bagi kami...
teriakan yang dikeluarkan secara refleks ini cukup membahana untuk mengingatkan bahwa kami berperilaku selayaknya orang indonesia pada umumnya ketika tiba d tempat baru

hal ini dimulai dngan kbrangkatan kami menuju jakarta, ibukota yang d cintai...bukan oleh saya
ditemani oleh seorang dosen, sebut saja 'Temujin'
sejak menunggu d bandara makassar hingga akhirnya akan kembali k makassar nantinya sdh dapat diramalkan bahwa kami akan hidup penuh tekanan...ingat! penuh tekanan!
betapa tidak! harga2 terus naik, listrik jg mw naik, infrastruktur tidak membaik, slain itu lahan pekerjaan terus berkurang dgn standar yang naik drastis, peran pemerintah dmana coba?
(agak melenceng mas...)
dosen yg satu ini terkenal killer alias pembunuh berdarah dengue

dan hal ini mempengaruhi tmn2 sy yg lain, khususnya mereka yang d tugaskan sebagai panitia
saya secara spesifik menyebut beberapa d antara mereka sebagai AGEN
mengingat agen ini berperan dalam menyimpan dan menjaga pasokan tabung gas di daerah dan...
(mas...itu kayaknya agen elpiji)
oke, sengaja... maksud saya mereka berperan dalam menyalurkan tenaga2 krja indonesia ke luar negeri untuk selanjutnya dipekerjakan sebagai...
(mas, mas! itu agen tki)
sudahlah... tdk penting apa AGEN itu... yg jelas mereka ada dan sangat nyata...

bukti bahwa dosen ini cukup 'berpengaruh' karena telah berhasil memaksa salah satu tmn saya bangun subuh2 untuk membangunkn saya agar ada di bandara jam 4
hal ini cukup menjengkelkan, mengingat saya:
1. kurang tidur malam sebelumnya, kan packing
2. belum sarapan, kan baru bangun
3. celana hitam saya hilang d malam yang sama ketika saya packing
4. henpon saya memiliki rington yang sangat berisik kurang ajar yang bahkan bisa membangunkan beruang yg sdang hibernisasi
5. belum ada kiriman uang bulanan
6. tarif dasar listrik mau naik (yeee... nyambung!)
7. tdk sempat mandi, apalagi sarapan. Kan baru bangun
8. masih ngantuk. Akibatnya tidak sempat mandi apalagi sarapan, kan baru bangun
9. harus naik motor subuh2 ke bandara, kan baru bangun (yeeeee... maksa!!!)
10. tiba d bandara untuk mengetahui bahwa pesawat berangkat baru jam 7

ketika check in, kami kembali melakukan beberapa hal tidak jelas, msalnya:
1. mengukur berat badan menggunakan timbngan bagasi
2. naik d troli dgn seorang teman mendorong d belakangnya
3. menggoda petugas check in dan pramugari
4. sibuk menghitung ada berapa karakter dalam space iklan d bandara
5. makan roti dan kacang, tanpa air minum
6. mnceritakan btapa jeleknya maskapai penerbagangan indonesia, termasuk yg akan kami naiki
7. menyanyikan lagu "i'm leaving on a jet plane" dan "stairway to heaven"

singkatnya kamipun berangkat tanpa ada yang ketinggalan...
sekian untuk hari ini... tar sok-tar sok d lanjut...

*fakta...
saat berangkat saya membawa:
1. almamater tanpa lambang
2. celana hitam luntur menjadi biru tua
3. tas travel warna pink
4. gembok pagar buat menggembok tas travel warna pink
5. uang 100ribu rupiah buat seminggu

saya sering heran kenapa orang2 sering marah dengan mati lampu??
ganti saja lampunya!!
(bukan itu...)
trus kenapa di sebut "mati lampu"?
apa alasan yang melandasi penggunaan kata "mati lampu"?
siapa yang pertama kali mengeluarkan metafora "mati lampu"?
bagaimana cara "mati lampu" bisa menyebar dan digunakan diseluruh Indonesia?
dari mulut ke mulutkah? berarti perpindahan hanya dilakukan ke lawan jenis? atau dia homo?
atau bisa juga dia tenggelam hingga pingsan sehingga harus lewat mulut ke mulut?
lantas kenapa dia tenggelam? bagaimana KNKT (komisi nasional kecelakaan transportasi) menyikapi hal ini?
dimana peran sby? siapa sby? siapa yang memilihnya? kenapa dia acuh tak acuh?
siapa suruh pilih sby? bukan saya, kn?
lantas, apa yang saya lakukan disini? bingung? marah? aneh? apa dong?

(LANJUT!!!!)
dengan alasan cuaca dan umur pembangkit, PLN seenaknya memadamkan lampu di seluruh indonesia
ini sangat tidak rasional!
seharusnya sby lebih peduli kepada yang tenggelam tadi!

(LANJUTTTTT!!!!!!!)
jika cuaca dan umur adalah alasannya, kenapa tidak dganti dari dulu, sbelum mat-lam*

*mat-lam adalah sebuah penyingkatan dari kata mati lampu yang diperkenalkan pada masa soeharto
ini sangat terkait dengan kondisi bangsa saat itu yang hanya menjadi penerang wilayah asia tenggara,
bukan lagi asia atau dunia seperti masa soekarno
buktinya soekarno menggunakan politik mercusuar, bukan politik lampu apalagi politik bohlam
terang mana? mercusuar atau lampu?
tapi sebenarnya aneh juga, jika ternyata di masa soekarno disebut mati mercusuar bukannya mati lampu
(data-data ini tidak dapat dibuktikan secara ilmiah...terimakasih)

(LAAAAANNJUUUUUTTTT!!!!!!!!)
ketidakpedulian sby membuktikan bahwa tenggelamnya...

(LLLLLLLLLLLAAAAAAAAAANNNNNNNNJJJJJJUUUUUUUUUUUUTTTTTTTTTTTTT!!!!!!!!!!!!!!!)
krn saya lupa dan sebenarnya kehabisan bahan untuk membahas mat-lam*, maka...

*mat-lam adalah sebuah penyingkatan dari kata mati lampu yang diperkenalkan pada masa soeharto
ini sangat terkait dengan kondisi bangsa saat itu yang hanya menjadi penerang wilayah asia tenggara,
bukan lagi asia atau...

(lanjut...)
maka saya akan menggantinya dengan dampak2 dari pemberlakuan mat-lam* terhadap...

*mat-lam adalah sebuah penyingkatan dari kata...

(......................., perlu diulang?)
terhadap kondisi masyarakat dari segi sosial dan kultural
tapi di edisi berikutnya yahh...
masih dalam seri "MAT-LAM*, THE UNSPOKEN UNSEEING UNLIGHTMEN OF INDONESIA : sebuah kisah polutif dari tangan koruptif yang efektif namun pasif"
(prettt...)

*mat-lam adalah...

Subscribe